A. Definisi Pemuda
Pemuda
atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah
nilai. Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader
masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan,
betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam
menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan. Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan
peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan
sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang
dalam mengisi pembangunan ini. hal ini merupakan pengertian ideologis dan kultural
daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas
yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang
menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan
masyarakat, antara lain:
a.
Kemurnian idealismenya
b.
Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan
gagasan-gagasan yang baru
c.
Semangat pengabdiannya
d.
Sepontanitas dan dinamikanya
e.
Inovasi dan kreativitasnya
f.
Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.
Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan
keperibadiannya yang mandiri
h.
Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan
pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Peranan pemuda dalam sosialisi bermasyarakat sungguh menurun
dratis, dulu bisanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti,
acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam
menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka
dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia
tidak tahu. Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang
dunia nyata. Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih
suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan,
Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara. Pemuda pada masa kini
lebih berfokuskan pada era zaman yang modren dan mengikuti zaman pada masa
kini. Dalam keterlibatannya di lingkungan lebih seringnya kita lihat perilaku anak muda zaman sekarang yang berdampak
negatif ketimbang
dampak positifnya yang ditonjolkan.
B. Potensi
generasi pemuda dalam masyarakat
Dipandang
dari Dimensi Pembangunan Nasional
Hakekat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh
masyarakat Indonesia. Pengembangan generasi muda dalam konteks ini diarahkan
untuk mempersiapkan kader-kader bangsa yang utuh dan paripurna berkualifikasi
kader bangsa seperti yang diisyaratkan tujuan pembangunan nasional kita. Pendidikan
nasional yang berdasarkan pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan
terhadap Tuhan YME, mencerdaskan kehidupan bangsa, berketerampilan, mempertinggi
budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan.
Dari
Dimensi Kebutuhan Pembangunan
Pembangunan
nasional bangsa Indonesia bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Untuk mencapai
tujuan ini pembangunan membutuhkan tiga sumber utama, yaitu : sumberdaya alam, sumber
dana dan sumber insani. Kita mengakui kaum muda sebagai insani yang amat potensial bagi
pembangunan, menempati lapisan terbesar dalam anggota masyarakat. Sumber ini
tidak penah habis, satu kekayaan nasional yang tidak terhingga harganya.
Menjadi berharga kalau disiapkan sebagai kader pembangunan. Dari pandangan
inilah kita arahkan pengembangan generasi muda menuju kepada penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan kerja. Dengan bekal seperti itu setiap pemuda
Indonesia akan semakin bernilai dalam proses pembangunan.
Dari
Dimensi Regenerasi
Generasi
muda adalah generasi penerus cita – cita perjuangan bangsa. Cita – cita besar
perjuangan bangsa ini dituangkan secara mendasar dalam pembukaan UUD1945.
Rangkuman cita-cita itu dalam suatu nafas dapat kita nyatakan sebagai : utuhnya
bangsa, tetap tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia, masyarakat adil dan
makmur sejahtera lahir dan batin. Untuk mencapai cita-cita Nasional itu diperlukan
semangat perjuangan seperti yang telah dikobarkan oleh pejuang tahun1945. Nilai
perjuangan inilah yang harus diwariskan oleh suatu generasi ke generasi berikutnya
secara terus-menerus dan berkesinambungan. Proses ini kita lihat sebagai suatu
proses regenerasi yang mengandung pengertian transformasi nilai budaya Bangsa
yang telah dirangkum dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Pengembangan
generasi muda dengan sendirinya harus diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
dari setiap pemuda Indonesia untuk berperan sebagai transformator sebagai
penerus cita-cita Proklamasi dan pelestarian Pancasila dan UUD 1945
B. Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu
individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak
dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam
sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan
Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat
manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses
sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti dia bertingkah laku
ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut,
seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan
kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang
berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan,
melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang
dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan
mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah
laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar